Antara tikus kecowa dan cacing tanah

Tikus tikus sumringah
Grogoti padi tak kenal lelah
Petani marah bersumpah serapah
Tikus tikus tetap tak pernah jengah
Kenyang menjarah
Tapi tak pernah tertangkap KPK

Ada lagi kecoa kecoa yg menjilat sampah
Kenyang menjilat lalu bersilat lidah
Para sampah bersumpah mereka tak salah
Kecoa tersenyum selamat sudah

Lain halnya dengan cacing cacing tanah
Katanya kotor bikin kotor saja
Merayap rayap membawa gabah
Gabah murah cacing ter engah engah
Cacing caing pun mati karena kurang gizi ditubuhnya

Disana ada anak petani
Duduk termenung sedikit bingung
Gedung sekolah dibalik gunung
Ayah bingung ibu murung
Antara sawah atau gunung
Antara menjadi petani atau pemulung

Ada juga anak nelayan
Termangu lugu menatap perahu
Kenapa perahu bapakku tak maju melaju
Mati membisu dijilat debu
Tak tau oh tak tau ternyata solarnya ditilep hantu

Bukan tak ingin cita setinggi bintang
Kalau Memandang bulan saja berasa pungguk
Bukan tak ingin terbang tinggi mengarungi hidup
Kalau berjalan saja mereka tak sanggup

Ah,
Aku tak lagi bisa lagi membedakan mana miskin mana kaya
Orang kaya banyak yg meminta
Orang tak punya memberi rela
Tapi sudahlah
Yang Terpenting dalam hidup bukan ini kau siapa
Tapi kau ini bisa beri apa.

Leave a comment